Bangkit dari Puing Kekalahan: Simone Inzaghi Sambut Tantangan Baru di Al Hilal Jelang Piala Dunia Antarklub

SKWNEWS – Dunia sepakbola dikejutkan oleh sebuah transisi dramatis. Hanya berselang sehari setelah mengalami kekalahan pahit yang mengguncang kariernya, Simone Inzaghi telah menemukan pelabuhan baru yang megah. Klub raksasa Arab Saudi, Al Hilal, secara resmi mengumumkan pada Rabu bahwa mereka telah merekrut sang pelatih Italia sebagai nahkoda baru. Pengangkatan ini datang dengan timing yang mengejutkan, sekaligus penuh ambisi.

Inzaghi meninggalkan Inter Milan pada hari Selasa dalam bayang-bayang gelap. Kekalahan telak 0-5 dari Paris Saint-Germain di final Liga Champions bukan hanya merampas gelar Eropa yang didambakan, tetapi juga mengakhiri musimnya di Giuseppe Meazza tanpa satu pun trofi , sebuah akhir yang getir untuk seorang pelatih yang sebelumnya menuai banyak kesuksesan di sana.

Namun, roda sepakbola berputar cepat. Di ibukota Prancis, Paris, bukan hanya PSG yang merayakan sesuatu. Di kota yang sama, proses penandatanganan kontrak antara Inzaghi dan Al Hilal berlangsung. Klub yang berbasis di Riyadh itu mengikat “Si Jenius Italia” – julukan yang mereka sematkan dengan bangga dalam pengumuman resmi di media sosial – dengan sebuah kontrak berdurasi dua tahun. Nilainya, seperti dilaporkan media-media Italia, sungguh fantastis: mencapai 30 juta euro (sekitar Rp 510 miliar) per musim, menempatkannya di jajaran pelatih termahal di dunia.

Kesuksesan Inzaghi bersama Inter memang layak dihargai tinggi. Selama tiga musim membesut Nerazzurri, pria berusia 49 tahun itu mengoleksi enam trofi berharga: satu gelar Serie A yang dramatis, dua Piala Italia (Coppa Italia), dan tiga Piala Super Italia (Supercoppa Italiana). Prestasi ini membuktikan kemampuannya memimpin tim bersaing di berbagai front.

Sekarang, tantangan baru menanti di tanah Timur Tengah. Al Hilal bukanlah klub biasa. Mereka adalah raksasa yang telah menguasai sepakbola Arab Saudi, dengan catatan 19 kali menjadi juara Liga Pro Saudi dan empat kali menjuarai Liga Champions AFC (Piala Asia). Ambisi mereka jelas: mendominasi domestik dan, yang lebih penting, bersinar di kancah global.

Tugas pertama Inzaghi bersama Al Hilal bakal langsung menghadapi ujian berat yang menentukan. Hanya beberapa hari setelah pengangkatannya, ia diharapkan segera memegang kendali tim untuk berlaga di Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 yang akan digelar di Amerika Serikat. Bahkan, debutnya di bangku cadangan Al Hilal kemungkinan besar akan terjadi dalam laga yang menggugah selera: melawan Real Madrid pada 18 Juni.

Pertemuan melawan Los Blancos ini mengandung nuansa ironi yang dalam. Real Madrid adalah tim yang baru saja mengalahkan Inzaghi dan Inter di final Liga Champions musim lalu (2022/2023), sebelum akhirnya kalah dari Manchester City di semifinal musim ini. Kini, hanya berselang beberapa pekan setelah kekalahan telaknya dari PSG yang mengakhiri era Inter-nya, Inzaghi dihadapkan kembali pada raksasa Spanyol itu, kali ini dengan seragam baru Al Hilal.

Kedatangan Simone Inzaghi ke Al Hilal bukan sekadar transfer pelatih biasa. Ini adalah sebuah pernyataan ambisi besar klub Saudi untuk bersaing di level tertinggi, dibuktikan dengan merekrut pelatih papan atas Eropa yang masih segar (meski terluka) dari persaingan elit Eropa, dan memberinya kontrak yang sangat menggiurkan. Semua mata kini tertuju pada bagaimana “Si Jenius Italia” akan membangkitkan dirinya dari puing kekalahan, memimpin Al Hilal melawan Real Madrid, dan memulai babak baru yang penuh gengsi dan tekanan di Kerajaan Arab Saudi. Piala Dunia Antarklub 2025 menjadi panggung pertamanya yang spektakuler.