Misi Juara Dunia PSG: Dari Treble ke Ambisi Global

SKWNEWS – Kemenangan atas Inter Miami ini membawa PSG melaju ke perempat final, dan ambisi mereka jelas yakni menjadi juara dunia klub untuk pertama kalinya dalam sejarah. Musim 2024/2025 sudah menjadi musim yang gemilang bagi klub ibu kota Prancis itu. Mereka berhasil meraih treble winners yakni Liga Champions, Ligue 1, dan Coupe de la Ligue. Ini merupakan pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah klub.

Luis Enrique, yang baru masuk tahun keduanya bersama PSG, menyebut bahwa gelar juara dunia akan menjadi puncak dari musim yang luar biasa.

“Kami sudah menuliskan sejarah musim ini. Tapi kami tidak mau berhenti sampai di sini. Kami ingin mengangkat trofi Piala Dunia Antarklub,” tegasnya.

“Masih ada dua laga berat di fase gugur, dan kami harus tetap fokus. Target kami adalah final, dan kami siap menghadapi siapa pun.”

Pertemuan Emosional: Messi dan Para Legenda Barcelona
Laga ini juga menjadi reuni yang sarat emosi. Lionel Messi, yang kini memperkuat Inter Miami, kembali berjumpa dengan mantan rekan setim dan pelatih lamanya. Tak hanya Enrique yang pernah melatih Messi di Barcelona, tapi juga sejumlah mantan pemain Blaugrana seperti Luis Suarez, Sergio Busquets, dan Jordi Alba yang kini membela Inter Miami.

Bagi beberapa pemain muda PSG seperti Lucas Beraldo dan Joao Neves, bermain melawan Messi adalah mimpi yang menjadi kenyataan.

“Saya tumbuh dengan menonton Messi di televisi. Sekarang saya berada di lapangan yang sama dengannya, itu luar biasa,” ujar Beraldo.

Sementara Ousmane Dembele, yang pernah bermain bersama Messi di Barcelona, tampak emosional usai laga. Ia mengaku senang bisa kembali berbagi lapangan dengan para senior yang pernah memberinya banyak pelajaran dalam karier sepak bolanya.

Mascherano: Kami Tahu Kapasitas Kami
Di kubu seberang, pelatih Inter Miami Javier Mascherano menanggapi kekalahan dengan kepala tegak. Ia menyatakan bahwa timnya telah bermain sesuai kemampuan dan tidak menyerah walau menghadapi tim sekelas PSG.

“Kami tahu sejak awal bahwa melawan PSG bukanlah tugas mudah. Tapi saya bangga pada para pemain saya yang tetap memberikan segalanya hingga akhir,” ucap Mascherano.

Mascherano juga menyoroti perbedaan kualitas skuad yang cukup mencolok, namun tak menutupi rasa hormatnya pada penampilan timnya.

“Kami tak bisa menyangkal bahwa PSG adalah juara Eropa. Namun, kami punya momen-momen bagus, terutama di babak kedua. Kami bangga bisa tampil di kompetisi ini dan membawa nama Inter Miami ke panggung dunia.”

Messi Tetap Jadi Magnet di Usia 38 Tahun
Satu hal yang paling mencuri perhatian dalam laga ini adalah Lionel Messi. Di usianya yang menginjak 38 tahun, Messi masih menjadi magnet utama pertandingan. Meskipun timnya kalah, kontribusi Messi di babak kedua cukup signifikan. Ia menjadi pusat serangan Inter Miami dan hampir mencetak gol lewat tendangan bebas yang masih bisa ditepis Gianluigi Donnarumma.

Tribune stadion dipenuhi jersey Inter Miami bernomor 10, menandakan bahwa daya tarik Messi belum luntur sedikit pun.

“Leo selalu jadi pusat perhatian. Bahkan ketika kami kalah, orang datang untuk melihatnya bermain,” kata Mascherano. “Ia tetap menjadi inspirasi bagi semua pemain di lapangan.”

Kemenangan ini membawa PSG melangkah ke delapan besar dengan percaya diri tinggi. Mereka akan menunggu lawan berikutnya di babak perempat final, yang dipastikan akan lebih menantang. Sementara itu, Inter Miami pulang dari Piala Dunia Antarklub 2025 dengan pelajaran berharga, terutama tentang level permainan yang dibutuhkan untuk bersaing di panggung global.

PSG telah menunjukkan bahwa mereka bukan hanya tim papan atas Eropa, tetapi juga penantang serius gelar juara dunia klub. Namun, di balik skor 4-0, pertandingan ini menyimpan banyak cerita tentang emosi, reuni, dan kejayaan yang belum padam, khususnya dari seorang Lionel Messi.