
Naturalisasi Facundo Garces Menuai Kontroversi
SKWNEWS – Langkah Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dalam memperkuat skuad nasional lewat jalur naturalisasi kembali menyedot perhatian publik. Kali ini, nama yang menjadi pusat perbincangan adalah Facundo Garces, seorang bek tengah berusia 25 tahun yang saat ini merumput di Deportivo Alaves, klub La Liga Spanyol. Kehadirannya dalam sesi latihan bersama Timnas Malaysia membuat isu naturalisasi kembali mencuat, namun kali ini dibumbui oleh kontroversi yang tak bisa diabaikan.
Facundo Garces secara administratif telah mendapatkan status Warga Negara Malaysia. Namun, proses pemberian kewarganegaraan ini dinilai oleh banyak pihak sebagai tidak transparan, terutama terkait keterkaitan asal-usul Garces dengan negeri jiran. Keraguan muncul karena tidak ada informasi publik yang menyatakan bahwa pemain kelahiran Santa Fe, Argentina, itu memiliki darah Malaysia dari pihak keluarga.
Salah satu poin utama yang menimbulkan perdebatan adalah minimnya riwayat Garces di Malaysia. Pemain yang menghabiskan sebagian besar karier profesionalnya di Argentina dan kini bermain di Spanyol ini tidak pernah bermain untuk klub Malaysia maupun tinggal dalam waktu lama di negara tersebut. Hal ini menjadi persoalan karena menurut aturan FIFA, naturalisasi pemain untuk keperluan membela tim nasional tak bisa dilakukan sembarangan.
FIFA telah menetapkan aturan yang ketat terkait naturalisasi pemain yang ingin membela tim nasional negara lain. Dalam Statuta FIFA Pasal 7, ada dua jalur yang umum digunakan untuk mengubah asosiasi pemain:
⦁ Residensi: Pemain harus tinggal secara terus-menerus di negara tersebut selama minimal lima tahun setelah berusia 18 tahun.
⦁ Garis Keturunan: Pemain bisa mewakili negara asal orang tua atau kakek-nenek mereka.
Jika merujuk pada aturan tersebut, maka opsi residensi jelas gugur dalam kasus Garces. Yang tersisa hanyalah kemungkinan bahwa ia memiliki garis keturunan Malaysia, namun hingga kini bukti kuat terkait hal itu belum dipublikasikan secara resmi.
Mengingat Kasus Naturalisasi Timor Leste
Polemik ini mengingatkan publik Asia Tenggara pada kasus naturalisasi massal yang menimpa Timor Leste beberapa tahun lalu. Pada 2017, FIFA bersama AFC menemukan bahwa Timor Leste menurunkan sembilan pemain yang tidak memenuhi syarat kewarganegaraan berdasarkan garis keturunan maupun residensi. Salah satu yang paling dikenal publik Indonesia adalah Felipe Bertoldo, eks gelandang Arema FC.
Akibat pelanggaran tersebut, Timor Leste dijatuhi sanksi tegas yakni diskualifikasi dari sejumlah kompetisi internasional, termasuk kualifikasi Piala Asia. Kasus ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya kepatuhan terhadap regulasi dan integritas dalam proses naturalisasi.
Melihat kasus Garces, kekhawatiran serupa mulai mencuat di kalangan pecinta sepak bola Malaysia dan Asia Tenggara. Apabila kelak ditemukan bahwa naturalisasi Garces tidak sah, maka bukan tidak mungkin Malaysia menghadapi sanksi administratif yang bisa merugikan masa depan sepak bola nasional.
Di tengah badai kritik dan spekulasi, laporan dari jurnalis olahraga Malaysia, T. Avineshwaran, menyebutkan bahwa Garces kemungkinan memiliki garis keturunan Malaysia dari pihak nenek. Namun, sejauh ini belum ada dokumen atau pernyataan resmi dari FAM yang menguatkan klaim tersebut. Ketidakjelasan ini membuat publik tetap skeptis terhadap keabsahan status Garces sebagai pemain naturalisasi.
Menariknya, FAM sebelumnya telah berhasil menaturalisasi pemain muda keturunan Argentina lainnya, yakni Gabriel Palmero. Pemain berusia 20 tahun itu telah menjalani debut bersama Harimau Malaya pada Mei 2025 lalu. Naturalisasi Palmero relatif diterima publik karena disertai dokumen resmi yang membuktikan bahwa neneknya adalah warga Malaysia. Jika Garces memiliki dokumen dengan kekuatan hukum serupa, maka polemik ini bisa segera mereda.
Publik Malaysia terbelah dalam menyikapi isu ini. Sebagian mendukung langkah FAM untuk terus memperkuat skuad nasional dengan pemain-pemain berkualitas, terlepas dari latar belakang mereka. Namun, tidak sedikit pula yang merasa kecewa dan menilai bahwa sepak bola nasional harus mengedepankan pembangunan talenta lokal daripada mengandalkan jalan pintas seperti naturalisasi pemain asing.
Isu ini juga menjadi sorotan media dan federasi sepak bola negara lain, terutama di kawasan Asia Tenggara yang tengah berlomba-lomba memperkuat tim nasional mereka. Jika Malaysia sampai dikenai sanksi seperti yang dialami Timor Leste, maka tidak hanya program jangka pendek yang terpengaruh, tetapi juga kredibilitas dan reputasi FAM secara internasional.
-
21 Jun 2025Usai Dinobatkan Pemain Terbaik Tahun Ini Versi FWA, Salah Kembali Nomitaor Versi PFA Tahun Ini
-
21 Jun 2025Dua Wakil Brasil Menang, Messi Bersinar di Klub
-
20 Jun 2025Mbappe Keluar dari Rumah Sakit — Akankah Bintang Real Madrid Tampil di Piala Dunia Antarklub FIFA 2025?
-
20 Jun 2025Messi Bawa Inter Miami Kejutkan Porto di Piala Dunia Antarklub
-
17 Jun 2025Maresca: Liam Delap Calon Pemain Nomor Sembilan Masa Depan Inggris
-
16 Jun 2025Persib Mendukung Penuh 5 Pemain Yang Terpanggil ke Timnas Indonesia U-23
-
16 Jun 2025Mimpi Cinderella yang Hancur oleh Gelombang Merah: Bayern Hancurkan Auckland 10-0 di Piala Dunia Antarklub
-
15 Jun 2025Lima Sorotan Menjelang Pembukaan Piala Dunia Antarklub FIFA
-
15 Jun 2025Dominasi Eropa dan Alasan Kuota Terbesar UEFA
-
13 Jun 2025Carlo Ancelotti Dapat Kejutan Manis di Ulang Tahun Ke-66
HOT NEWS
TRENDING
#SKWNEWS skwslot Persib Mendukung Penuh 5 Pemain Yang Terpanggil ke Timnas Indonesia U-23 SKWNEWS – Komitmen Persib Bandung dalam membina…
#SKWNEWS skwslot Jelang Lawan Jepang, Indonesia Datang dengan Kepercayaan Diri dan Momentum Positif SKWNEWS – Setelah berhasil mengalahkan Cina dengan…
#SKWNEWS skwslot Menang 1-0, Presiden Optimis Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026 SKWNEWS – Presiden Republik Indonesia terpilih, Prabowo Subianto,…
#SKWNEWS skwslot Aturan Penalti Sentuhan Ganda Diubah Usai Kontroversi Julian Alvarez SKWNEWS – Badan pengatur hukum sepak bola internasional, IFAB…
#SKWNEWS skwslot Dari Bangku Cadangan ke Puncak Eropa: Dembele dan Doue Mengukir Sejarah untuk PSG SKWNEWS – Pesta kemenangan…
-
Manchester United 2-0 PAOK, MU Raih Kemenangan Perdana di Liga Europa Berkat Brace Amad
-
Pelatih Dortmund, Sahin Lega Karena Beberapa Pemainnya Mulai Pulih Jelang Laga Kontra Freiburg
-
Argentina Menang Tipis 1-0 Atas Peru, Cukup Untuk Membawa 3 Poin dan Nyaman Di Puncak Klasemen Conmebol
-
Brasil Masih Tertatih Dan Hanya Bermain Imbang 1-1 Saat Menjamu Uruguay
-
Cukur Leicester 3-0, Manchester United Masih Butuh Banyak Kemenangan
-
Setelah Kalah Beruntun Empat Kali City Diminta Menemukan Kembali Performa Terbaiknya
-
Norwegia Bantai Kazakhstan 5-0, Haaland Cetak Hat-trick Untuk Norwegia Amankan Promosi Nations League
-
Dua Gol Marselino Tumbangkan Arab Saudi di Stadion Gelora Bung Karno
-
Inggris Menyingkirkan Irlandia 5-0 dan Memuncaki Grup Nations League
-
Manajer Manchester City Pep Guardiola Menandatangani Perpanjangan Kontrak
-
Barcelona Menunda Kembali Ke Camp Nou Hingga Pertengahan Februari Tahun Depan
-
Bundesliga: Gol Schick Membawa Leverkusen Meraih Kemenangan 2-1 di Union
-
Bermain Imbang 1-1 Kontra Chelsea: Rekor Tanpa Kemenangan The Gunners Berlanjut di Stamford Bridge
-
La Liga: Barcelona Takluk Dari Las Palmas 1-2 di Kandang
-
Madrid Kalah Beruntun Di Santiago Bernabeu, Para Penggemar Kecewa
-
Dua Gol Lewandowski Bantu Blaugrana Raih Kemenangan Meyakinkan 5-2 Kontra Red Star Belgrade
-
Brace Olmo Membawa Barcelona Semakin Menjauh di Puncak Klasemen
-
Serie A : Lookman Cetak Dua Gol Saat Atalanta Menghancurkan Napoli 3-0
-
Tugas Berat Garuda Setelah Kalah Dari Jepang 4-0, Kini Harus Menang Kontra Arab Saudi
-
Manchester United Menkonfirmasi Penunjukan Ruben Amorim Sebagai Manajer Baru MU